JALAN AGAR IBADAH DITERIMA

Abstract

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ Katakanlah bahwa salatku, sembelihanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Rabb alam semesta. (Qs. Al Anam : 162) Untuk menyerahkan ibadah kita kepada Allah taala, kita mesti berjalan di jalan yang Allah taala dan Rasul-Nya tetapkan, jika berjalan pada selainnya dapat dipastikan kita tersesat dalam melangkah, artinya ibadah kita salah. Agar ibadah itu menjadi ibadah yang benar, sesuai dengan kehendak Allah taala maka ada yang harus dipenuhi seorang muslim dalam melaksanakan ibadahnya, bisa kita sebut dengan syarat diterimannya ibadah yaitu memiliki ilmu tentang ibadah yang akan dikerjakannya, ilmu itu adalah mengetahuinya dengan dalil-dalil yang sahih dan harus berdasarkan penjelasan para ulama yang diakui keilmuannya, jika ia beramal tanpa ilmu ia akan mendapakan akibat buruk dari ibadah yang ia lakukan tersebut. Setelah seorang muslim beribadah dengan ilmu, ia harus tahu penyebab ibadah itu ditunda atau ditolak  oleh Allah taala, banyak hal yang menyebabkan ibadah ditolak, baik yang terlihat dari perbuatan zahir mapun yang tidak nampak dari perbuatan batin, seorang muslim yang inginkan keridhaan Allah taala, ingin mendekatkan diri kepada Allah taala dengan ibadah yang ia lakukan harus mengetahui serta menjauhi apa saja yang menjadi amalannya ditolak. Isi tulisan singkat ini adalah dua hal diatas, pertama syarat benarnya pelaksanaan sebuah ibadah dan kedua agar ibadah yang benar itu diterima disisi Allah taala