Konsep Kepemimpinan Otoriter Dalam Lembaga Pendidikan Di Sekolah atau Madrasah

Abstract

Pada artikel ini berfokus pada usaha mendeksripsikan konsep kepemimpinan otoriter dari beberapa pustaka dan literatur yang kemudian ditelaah kembali dan mendekripsikan konsep kepemimpinan otoriter yang dianggap dapat diterapkan dalam lembaga pendidikan di sekolah atau madrasah. Dalam artikel ini, dasar dari kepemimpinan yang ideal dan dapat dikatakan berhasil, apabila dapat memenuhi arti kata kepemimpinan dan juga fungsi kepemimpinan. Arti dari kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk berbuat sesuai dengan ketentuan untuk mencapai tujuan. Dari hal tersebut, terdapat unsur memaksakan sesuatu pada orang lain agar melakukan sesuatu, yang dapat dikatakan sebagai bagian dari sifat otoriter yang bahkan menjadi arti dari kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan otoriter dianggap sebagai cara atau gaya pemimpin yang memaksakan segala kebijakkan untuk diputuskan oleh dirinya sendiri dan harus dilaksanakan para anggota yang dipimpinnya, tanpa mau mendengarkan aspirasi dari para anggotanya. Tetapi dari studi atau kajian pustaka yang telah dilakukan dan yang kemudian ditelaah kembali, terbentuklah konsep kepemimpinan otoriter yang mungkin akan bisa diterapkan pada lingkungan sekolah atau madrasah, dan berpotensi untuk meningkatkan kualitas dari sekolah atau madrasah. Konsep kepmimpinan otoriter ini menekankan pada penyeimbangan antara hal – hal secara mutlak harus dilakukan dengan hal –hal yang perlu dipertimbangkan atau ditoleransi. Terdapat 5 (lima) point yang menjadi fokus utama dalam konsep kepemimpinan otoriter ini, yaitu bersedia mendengarkan keresahan warga sekolah, Kepala Sekolah menjadi teladan untuk para warga sekolah, Kepala Sekolah membuka diri tentang perspektif warga sekolah, Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri, dan Kepala Sekolah berusaha memberikan toleransi pada hal – hal tertentu pada kondisi – kondisi tertentu.