PENERAPAN BERMAIN UNTUK MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA DINI

Abstract

Mengkaji tentang penerapan bermain untuk membangun rasa percaya diri anak usia dini. Fenomena, tidak semua anak usia dini memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta kurangnya rasa percaya diri merupakan gejala khas yang sering dialami oleh anak. Anak aktif mengikuti perintah apa yang diberikan guru, anak tidak banyak terlibat memberi ide/gagasan sesuai kemauan anak, serta pembelajaran masih banyak berpusat pada guru (teacher center). Pada diri anak terdapat keraguan, keputusasaan, menghindari kontak fisik dan memberikan alasan ketika gagal melakukan sesuatu, maka rasa percaya diri anak usia dini belum sepenuhnya muncul. Dalam penulisan artikel ini menggunakan metode deskriptif melalui studi kepustakaan. Pembelajaran pendidikan anak usia dini dilakukan melalui belajar seraya bermain, merupakan cara membangun rasa percaya diri untuk kebahagiaan dan kesuksesan anak, yaitu: 1) Saat kita merasa senang atau bangga pada anak kita katakanlah pada mereka; 2) Beri pujian pada anak; 3) Jangan segan-segan memuji anak, bahkan di depan anggota keluarga, teman-teman sekolahnya; 4) Ajari anak untuk membuat perasaan yang positif tentang dirinya sendiri; 5) Hindari kritik yang bersifat mempermalukan si anak; 6) Ajari anak untuk membuat keputusan yang bijaksana. Orang tua atau guru pemegang peran utama, kemandirian berkembang melalui sebuah proses yang sangat erat hubungannya dengan rasa percaya diri anak.