O Nga:Laa sebagai Wujud Akuntabilitas Biaya Pernikahan Gorontalo

Abstract

This study aims to formulate a form of accountability for the cost of marriage on the part of women in Gorontalo. This research uses spiritual paradigm. The approach used is the Islamic ethnometodology. The results found that a sense of kinship is the accountability practices beginning for marriage costs. This sense constructs cost accountability practice by thinking of using costs, covering the lack of costs, beautifying, and showing the wedding situation. These actions are driven by spirits of trust, kinship, respect, and mutual trust. This spirits live by the gift of kinship given by God.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk merumuskan bentuk akuntabilitas biaya pernikahan dari pihak wanita di Gorontalo. Penelitian ini menggunakan paradigma spiritual dengan pendekatan etnometodologi Islam. Hasil penelitian menemukan bahwa rasa kekeluargaan merupakan awal dari praktik akuntabilitas biaya pernikahan. Rasa ini kemudian membentuk empat praktik akuntabilitas berupa memikirkan penggunaan biaya, menutupi kekurangan biaya, memperindah pelaksanaan pernikahan, dan memperlihatkan pelaksanaan pernikahan. Keempat bentuk tersebut digerakkan oleh semangat amanah (ama:nati), kekeluargaan (o nga:laa), menghargai (moharaga), dan saling percaya (pa;paracayawa). Semangat ini hidup dengan nikmat kekeluargaan     (o nga:laa) yang diciptakan oleh Tuhan.