MAKNA LAFAZ AL-ASHNĀM, AL-AUTSĀN, AL-ANSHĀB DAN AL-TAMĀTSĪL DALAM AL-QUR`AN
Abstract
Lafaz al-ashnām, al-autsān, al-anshāb dan al-tamātsīl diartikan dengan patung dan berhala dalam penerjemahan al-Qur`an. Hal ini merupakan suatu kejanggalan dalam penerjemahan, karena keempat istilah tersebut diartikan dengan makna yang sama. Untuk memahami secara detail, perlu dicarikan karakteristik penafsiran dari masing-masing istilah, sehingga memberikan makna yang komprehensif atau makna sebenarnya. Tulisan ini menjelaskan bahwa lafaz al-ashnām, al-autsān, al-anshāb dan al-tamātsīl memiliki makna yang berbeda. Al-ashnām ialah berhala yang terbuat dari batu, logam, dan tembaga yang gambarannya tidak dipahat secara tiga dimensi. Al-autsān berhala yang terbuat dari bahan kayu, batu, tanah, dan lain-lain. Al-anshāb adalah batu yang tidak memiliki bentuk yang digunakan sebagai tempat penyembelihan binatang yang akan dipersembahkan untuk berhala-berhala. Sedangkan al-tamātsīl, segala sesuatu yang dibuat dalam bentuk seperti ciptaan manusia yang terbuat dari kayu, batu pualam, tembaga, dan kaca yang kemudian disebut patung, bahkan ada yang menyembutnya berhala. Makna dari keempat istilah tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu: pertama, lafaz al-ashnām, al-autsān, al-anshāb dan al-tamātsīl digunakan untuk berhala dalam bentuk fisik seperti berhala ‘Uzzā, salib, patung-patung dan lain-lainnya. Kedua, lafaz al-ashnām dan al-autsān, digunakan untuk berhala dalam non-fisik yaitu segala sesuatu yang dapat memalingkan diri dari Allah Swt.