MINAT GENERASI MUDA TERHADAP ILMU HADIS (Kendala dan Solusinya Dalam Rencana Strategi Pengembangan Prodi Ilmu Hadis)

Abstract

Ilmu Hadis sebagai pengembangan dari Fakultas Ushuluddin adalah program studi baru yang mulai dibuka pada tahun akademik 2015-2016 di berbagai Universitas Islam Negeri di Indonesia. Bahkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baru membuka Prodi Ilmu Hadis pada tahun akademik 2016-2017. Berdasar SK Dirjen Pendis nomor : Dj.I/375/2010, STDI Imam Syafii Jember mendapat mandat untuk membuka Prodi Ilmu Hadis sejak 2010, namun  acap kali mengalami pasang surut minat calon mahasiswa terhadap prodi ini. Bermula dari fenomena tersebut maka dilakukanlah penelitian lapangan dari bulan September s/d Desember 2016 dengan  metode pengumpulan data dan analisa kuantitatif deduktif terhadap 500 responden dengan komposisi 25 % merupakan mahasiswa prodi ilmu hadis, 25 % mahasiswa selain prodi ilmu hadis, 50% calon mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan quisioner kepada mereka dengan 40 pertanyaan yang mencakup tiga variabel utama:  faktor internal diri yang mempengaruhi minat, faktor internal prodi dan faktor eksternal berupa pencitraan terhadap prodi ilmu hadis. Data yang terkumpul menunjukkan bahwa 28,5% dari total responden memiliki minat di atas 50 % terhadap prodi ilmu hadis. Berdasar data yang diperoleh, dapat disimpulkan beberapa poin penting yang mempengaruhi minat generasi muda terhadap prodi ilmu hadist, diantaranya: (1)-bobot kurikulum prodi, data menunjukkan bahwa orientasi dasar para peminat prodi ilmu hadis bukanlah dunia kerja, melainkan pengembangan intelektualitas dan wawasan keilmuan. (2)-konsep kajian dan pendekatan ilmu hadis yang digariskan para ulama klasik lebih diminati daripada  pendekatan dan wacana baru dari kajian modern/orientalis.(3)-kualitas, kuantitas, dan frekuensi sosialisasi serta pengenalan prodi ilmu hadis dengan seluruh profilnya kepada generasi muda, baik melalui media, maupun info positif dari para senior tentang prodi ilmu hadis. Tiga hal ini dapat dijadikan acuan dalam menyusun renstra prodi dan upaya-upaya peningkatan minat generasi muda terhadap prodi ilmu hadits. Dengan demikian prodi ilmu hadits semakin memiliki kekhasan dan karakter yang kokoh dalam persaingan dengan prodi lain.