KITAB WASĀIL ASY-SYĪ’AH FI TAḤṢĪL MASĀIL ASY-SYARĪ’AH

Abstract

Study of the book of hadith is a very important thing for lovers of hadith adding a vast knowledge about the systematics and the chain of the various books of hadith isnaad good book of Shia-Sunni version or later versions. This paper examines the study book of the Wasā’il asy-Syi’ah fi Taḥsil asy-Syarī’ah the works of Muhammad Ibn Hasan al-Hur al-Amili. The method used is descriptive-analytical and historical approach, sociological and anthropological. The book discusses the problems of jurisprudence, Fiqh of worship mu'amalah and morals. Everything is discussed based on the sequence of the chapters and specific theme with their version of the Hadith-hadith (Shi'a). Hadith-hadith that are listed are not much different from the Sunni version, but the isnaad and different accounts, due to their particular scholars resting Ali as a caliph after the Prophet. The quality is good based on results hadisnya research some hadith, but does not cover the possibility of the existence of the Hadith-hadith da'īf. Hadis-hadisnya composed equipped isnaad-isnaad that is only found in Pole al-Arba'ah (four book) they are, namely, al-Kāfi al-Lā Yahdur, Man Kulaini al-Tahdīb, al-Faqīh Ahkām and Al-Istibshār. It also drafted several texts contained in juz or some chapters in the order specified by the author of the book. Keywords: book, hadith, Shi'a, approach   Abstrak Kajian kitab hadis merupakan hal yang sangat penting bagi para peminat hadis, menambah pengetahuan yang luas tentang sistematika dan mata rantai sanad hadis dari berbagai kitab baik kitab versi Sunni maupun versi Syi’ah. Tulisan ini mengkaji studi kitab Wasā’il asy-Syi’ah fi Taḥsil asy-Syarī’ah karya Muhammad bin Hasan al-Hur al-Amili. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis dan pendekatan historis, sosiologis dan antropologis. Kitab tersebut membahas masalah fikih ibadah, fikih mu’amalah dan akhlak. Semuanya dibahas berdasarkan urutan bab dan tema tertentu dengan hadis-hadis versi mereka (Syi’ah). Hadis-hadis yang dicantumkan tidak jauh berbeda dengan versi Sunni, namun sanad dan periwayatan yang berbeda, karena disandarkan kepada ulama mereka khususnya Ali sebagai seorang khalifah sepeninggal Rasulullah SAW. Kualitas hadisnya adalah baik berdasarkan hasil penelitian sebagian hadis, namun tidak menutup kemungkinan adanya hadis-hadis da’īf. Hadis-hadisnya tersusun yang dilengkapi sanad-sanad yang hanya terdapat dalam Kutub al-Arba’ah (empat kitab) mereka, yakni al-Kāfi al-Kulaini, Man Lā Yahdur al-Faqīh, Tahdīb al-Ahkām dan Al-Istibshār. Selain itu juga disusun berdasarkan beberapa kitab yang terdapat dalam juz atau beberapa bab sesuai urutan yang ditetapkan oleh pengarang kitab tersebut.