Keteladanan Kyai dalam Pembentukan Akhlak Sosial Santri Pondok Pesantren As-Sanusi Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon

Abstract

Abstract: The example of the kyai is a series of kyai activities that are usually carried out and can be imitated by the santri as an effort of the kyai in the process of forming the social morals of the santri. -values based on the Koran and al-Hadith which are called morals. The purpose of this study was to obtain data about the efforts of the kyai in shaping the personality of the students in order to become human beings with Islamic personalities with their religious knowledge. This research method uses qualitative methods with observation data collection techniques, documentation in-depth interviews and questionnaires. The data analysis technique used is data reduction. data appearance and conclusions. The results of the study indicate that the pesantren has implemented various methods to shape the social morals of the students, such as a generous, outgoing and friendly brotherhood, honestly speaking good words, fulfilling promises. mutual respect and tolerance. In the results of this study, almost all students have good social morals. Abstrak: Keteladanan kyai merupakan serangkaian aktivitas kyai yang biasa dilakukan dan dapat ditiru santri sebagai upaya kyai dalam proses pembentukan akhlak sosial santri. Adanya pembentukan akhlak sosial pada santri merupakan usaha atau ikhtiar mengembalikan kebiasaan-kebiasaan baik yang kian memudar pada zaman sekarang, maka dibutuhkan penguatan kembali terhadap nilai-nilai berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadits yang disebut akhlak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang usaha kyai dalam membentuk kepribadian santri agar menjadi manusia yang berkepribadian Islam dengan ilmu agamanya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penampilan data serta kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren telah melakukan berbagai metode untuk membentuk akhlak sosial santri seperti persaudaraan, rendah hati, dermawan, supel dan ramah, jujur, bertutur kata yang baik, memenuhi janji, saling menghormati dan toleransi. Pada hasil penelitian ini hampir keseluruhan santri telah memiliki akhlak sosial yang baik.