Terapi Realitas untuk Meningkatkan Penerimaan Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus di Kabupaten Nganjuk

Abstract

Diperkirakan 20 % anak berkebutuhan khusus dilahirkan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun. Beberapa kasus masyarakat cenderung menjauhi individu dengan kebutuhan khusus tidak jarang dari mereka juga menghina bahkan dikucilkan. Lebih parahnya penolakan ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat umum, juga oleh keluarga dan orangtua. Sampel Subjek dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dengan rentang usia 35-41 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria orangtua yang memiliki anak anak berkebutuhan khusus dengan skala rendah dalam penerimaan pada anak anak berkebutuhan khusus. Metode penelitian menggunakan observasi, wawancara dan skala pengukuran penerimaan orangtua pada anak. Intervensi yang diberikan pada subjek ialah terapi realitas sebanyak 9 sesi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa paired t-test diperoleh nilai t hitung sebesar 11,731 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga data yang terdapat pengaruh pemberian perlakuan terhadap data test. Hal tersebut menunjukkan bahwa orangtua dengan tingkat penerimaan anak dengan anak berkebutuhan khusus dapat meningkat melalui pemberian terapi realitas. Artinya adalah penelitian ini menunjukkan adanya penurunan tingkat penolakan ibu terhadap anak.