ANALISIS EFISIENSI PERDAGANGAN LOMBOK DI DESA LOMBOK

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan: (a) pola administrasi institusi dan bisnis/pemasaran Lombok dalam rangka meningkatkan pendapatan, dan (b) struktur pasar lombok karena nilai pasar berkurang. Berdasarkan analisis diperoleh hasil sebagai berikut: (a) Biaya hanya 45,33 persen dari petani, di mana keuntungan petani sebesar 31,18 persen dari harga FOB. Mengurangi lombok mengakuisisi petani karena ketidakstabilan nilai pasar, serta pengaruh perubahan iklim global menyebabkan penurunan kualitas lombok, (b) memperoleh margin keuntungan terbesar profit margin 34,69 persen eksportir dengan dari harga FOB dan pedagang mendapatkan manfaat Rasio biaya terbesar, yaitu sebesar 10,54, dan (c) Lombok sebagian besar masih melalui pengepul kemudian di jual ke pasar, sehingga dengan penurunan ketersediaan lombok menyebabkan harganya meningkat. Harga lombok secara nominal rata-rata meningkat hampir 100 persen. Pada tahun 2017 rata-rata per kg Rp.9000, sampai dengan Rp.20.000, pada tahun 2018. Rata-rata produktivitas petani pendapatan pada tahun 2017 sebesar Rp.11.070.000, - dan pada tahun 2018 pendapatan petani sebesar Rp.18.810.000, - Untuk mengembangkan usaha tani lombok dan melihat peran besar terhadap perekonomian lombok Kabupaten Bondowoso, perlu untuk meningkatkan produktivitas lombok dengan pinjaman, untuk mengelola pertanian yang lebih intensif dan kebutuhan untuk konseling, terutama dalam meningkatkan produktivitas lombok.