Pandangan Rasyid Ridha tentang Riwayat Isrâ`iliyyât

Abstract

Rasyịd Ridȧ merupakan salah seorang pembaharu yang paling berpengaruh, setelah Jamaluddin al-Afgani dan Muhammad Abduh, di kalangan muslim moderat. Secara umum, ide-ide pembaharuan Rasyịd Ridȧ merupakan proyek lanjutan tentang ide pembaharuan yang digagas oleh kedua gurunya tersebut. Proyek besar dari idenya adalah membangkitkan kembali keterpurukan yang dialami oleh umat Islam selama berabad-abad dalam berbagai bidang. Rasyịd Ridȧ merupakan salah seorang pemikir modern yang menjadi motor bagi pergerakan pembaharuan di dunia Islam. Salah satu hal yang menjadi sorotannya adalah banyaknya riwayat isrȧịliyyȧt yang berdar dalam tradisi keilmuan Islam. Riwayat isrȧịliyyȧt merupakan salah satu hal yang disorot oleh Rasyịd Ridȧ karena dianggap memiliki andil dalam terbentuknya mitos-mitos yang menyebar di masyarakat. Kisah dan tradisi yang bersumber dari agama Yahudi dan Nasrani ini banyak dijumpai dalam kitab-kitab hadis dan tafsir al-Qur`an, terutama berkaitan dengan kisah-kisah masa lampau. Artikel ini berusaha mengkaji pandangannya terhadap riwayat isrȧịliyyȧt yang ia tuangkan dalam tulisan-tulisannya, baik dalam Tafsir al-Manȧr maupun dalam artikelnya di Majalah al-Manȧr. Hasil kajian menyimpulkan bahwa Ridȧ menolak dengan tegas eksistensi isrȧịliyyȧt, baik dalam tradisi tafsir maupun hadis. Penolakannya terlihat dari kritikan yang banyak tujukan kepada tokoh-tokoh isrȧịliyyȧt, seperti Ka`b al-Akhbȧr dan Wahb ibn Munabbih, meskipun kedua tokoh tersebut dianggap siqat oleh para kritikus hadis.