Integrasi Konsep Calvinisme “Irresistible Grace” Dan “Predestinasi” Ditinjau Dari Teologi Kristen Dan Implementasinya Bagi Gereja Masa Kini
Abstract
Irresistible grace dan predestinasi merupakan konsep Calvinisme yang saling berkaitan dalam memahami iman Kristen. Menganalisa konsep irresistible grace tanpa mengacu pada predestinasi Allah maka konsep ini akan dipahami sebagai sebuah pengajaran yang timpang kebenarannya. Allah dipahami sebagai pribadi yang memaksakan kedaulatan- Nya bagi manusia. Akan tetapi apabila memahami konsep irresistible grace dan predestinasi secara utuh, konsep ini akan menjadi sebuah doktrin yang indah dan memberikan wawasan baru bahwa Allah berdaulat dan anugerah-Nya besar bagi manusia pendosa. Kasih-Nya tidak dibatasi oleh keberadaan manusia yang berdosa. Akan tetapi manusia yang berdosa menjadi sasaran untuk menyatakan kasih-Nya. Implikasinya bagi gereja masa kini dalam memahami konsep Calvinisme sangat signifikan. Tidak adanya sikap ekslusivisme antar setiap denominasi, sikap oikumene menjadi fondasi dasar gereja dalam mewujudkan tugasnya di bumi. Metode yang dipakai dalam menganalisa topik ini adalah metode kualitatif. Kajian pustaka dari sumber-sumber yang berkaitan dengan judul dan Alkitab menjadi bahan utama dalam menganalisis serta observasi kasus-kasus di lapangan menjadi bahan tambahan dalam mengkaji topik tersebut. Hasil yang ditemukan adalah apabila ada pemahaman yang benar akan iman Kristen (orthodoksi) dan sistem hermeneutika yang benar (ortholatria) akan berdampak signifikan pada perilaku (orthopraxis). Tidak adanya sikap ekslusivisme antar denominasi tetapi menciptakan oikumene sebagi wujud dalam menjalankan misi gereja di bumi.