MU‘ĀRAḌAH SEBAGAI METODE MEMAHAMI ‘ILLAH PADA MATAN HADIS

Abstract

Abstract   One of the conditions for the validity of a hadith is that it is protected from 'illah. However, what is meant by 'illah in the hadiths and how to know if a hadith contains' illah or not, does not seem to have received much attention from hadith scholars, so the issue of' illah is still being debated among scholars and hadith researchers. This study intends to explain this problem. The research method is literature study using descriptive analysis. From the research conducted, it is known that 'illah does not get as much attention from the scholars of hadith, as it does for the validity of other hadiths. It is also known that the scholars use the word ‘illah’ in the sense of the language, namely something that enters something else, then causes what it enters to change. 'Illah is usually interpreted as a disease, because if the disease enters the body, the body will become weak, the same as' illah if it is entered into a hadith, it will change the quality of the hadith to become weak. The way to find out the existence of 'illah in this hadith is by doing mu'āraḍah, which is the matching of the concepts that are the main content of every hadith object so that the interconnection and harmony between the concepts and other shari'a arguments are maintained, namely with the explicit instructions of the Koran, other traditions, historical knowledge and common sense reasoning. Abstrak   salah satu syarat kesahihan suatu hadis adalah bahwa hadis itu terhindar dari ‘illah. Namun apakah yang dimaksud dengan ‘illah pada hadis dan bagiamana cara mengetahui suatu hadis mengandung ‘illah atau tidak, tampaknya belum mendapat perhatian yang besar dari ulama hadis, sehingga masalah ‘illah ini masih terus diperdebatkan di kalangan ulama dan peneliti hadis. Penelitian ini bermaksud menjelaskan masalah tersebut. Metode penelitian bersifat studi kepustakaan dengan menggunakan analisis deskriptif. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa ‘illah tidak mendapatkan perhatian yang besar dari para ulama hadis, seperti perhatian pada syarat-syarat kesahihan hadis lainnya. Juga diketahui bahwa para ulama menggunakan kata ‘illah pada pengertian bahasanya, yaitu sesuatu yang masuk kepada sesuatu yang lain, lalu menyebabkan yang dimasukinya itu menjadi berubah. ‘Illah biasa dimaknai sebagai penyakit, karena jika penyakit masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan berubah menjadi lemah sama dengan ‘illah jika masuk ke dalam suatu hadis, maka akan mengubah kualitas dari hadis itu menjadi lemah. Cara untuk mengetahui adanya ‘illah dalam hadis ini adalah dengan melakukan mu‘āraḍah, yaitu pencocokan konsep yang menjadi muatan pokok setiap matan hadis agar tetap terpelihara kebertautan dan keselarasan antarkonsep dengan dalil syariat yang lain, yaitu dengan petunjuk eksplisit al-Quran, hadis yang lain, pengetahuan kesejarahan dan penalaran akal sehat.