Tingkat Konsumtif Remaja: Studi bina Keluarga Remaja, Gunung Pangilun, Padang, SUMBAR
Abstract
Remaja dalam mencapai dan memenuhi tugas perkembangannya harus mampu mempersiapkan diri dibidang ekonomi dalam artian disini remaja harus pintar di bidang perilaku kewirausahaan, hal ini bisa tercapai tentu dengan mengurangi sikap konsumtif. Sikap konsumtif adalah suatu sikap membeli barang-barang dan jasa yang sifatnya kurang di perlukan dan hanya mementingkan faktor keinginan dibandingkan faktor kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah sehingga orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaaan ketika membeli barang melainkan mempertimbangkan pretise yang melekat pada barang tersebut yang menkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sikap konsumtif remaja guna untuk bisa membantu Pembina BKR/ Konselor dalam upaya mengurangi sikap konsumtif remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penyusunan tes melibatkan tiga ahli serta pelaksanaannya dibantu oleh Pembina BKR/Konselor. Instrument yang digunakan berupa pernyataan angket sikap konsumtif dengan menggunakan skala likert. Analisis data dilakukan dengan deskripsi dan hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 30 remaja 1 (3,3%) orang berada pada kategori sangat tinggi, 10 orang (33,3%) berada pada kategori tinggi, 12 (40%) berada pada kategori sedang, 6 orang (20%) berada pada kategori rendah dan 1 orang (3,3%) orang berada pada kategori sikap konsumtif sangat rendah.