MANAJEMEN BALANCE SCORECARD DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI KB MUSLIMAT NU NUR IKHLAS DESA BOJONGSANA KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL

Abstract

Manajemen balance scorecard dapat membantu proses pendidikan yang memuat sistem manajemen peningkatan mutu berkelanjutan dan dengan keseimbangan pengelolaan disetiap unit. Dalam Penerapannya di dunia pendidikan mempunyai empat perspektif, perspektif keuangan, pelanggan, proses, dan pembelajaran / pertumbuhan. Sehingga perlu dikaji dan diadakan penelitian (research), tentang manajemen balance scorecard sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Kelompok Belajar (KB). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (explanatory) manajemen BSC yang dilaksanakan oleh KB Muslimat NU Nur Ikhlas, termasuk di dalamnya mendeskripsikan sumber-sumber pendukung yang dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, dan keabsahan data menggunakan triangulasi, dan teknik analisis data meliputi pegumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari segi mutu pendidikan yang diraih KB Muslimat NU Nur Ikhlas relatif lebih baik untuk tingkat PAUD yang belum lama berdiri. (1) Perspektif Balanced ScoreCard yang diterapkan untuk organisasi/lembaga non profit seperti di KB Muslimat NU Nur Ikhlas ini mengharuskan untuk dimodifikasi. Jika pada organisasi profit untuk perspektif finansial adalah kas masuk dan modal kerja, maka untuk organisasi non profit fokus utama bukan pada pencapaian finansial, tetapi pada pencapaian tujuan yang terfokus pada pelanggan, dalam konteks organisasi pemerintah adalah masyarakat, maka layanan publik harus diberikan pada tingkat biaya yang kompetitif dan efisien. (2) Dalam dunia usaha, apapun usahanya termasuk usaha dalam jasa pendidikan yaitu Kelompok Belajar (KB), agar sukses dalam usahanya maka harus memberikan kepuasan kepada pelanggannya, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. (3) Kemampuan mendidik dan melatih yang dimiliki guru berbeda-beda sehingga diperlukan satu upaya untuk membantu para guru dalam menemukan strategi dan metode yang pas dalam pembelajaran sehingga dapat menjamin perbaikan mutu dan memecahkan persoalan pembelajaran masing-masing. (4) Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan tujuan strategi mengembangkan kreativitas guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang berkualitas dan terjangkau dapat diukur dengan meningkatnya kreativitas guru dan bervariasinya metode yang digunakan dalam pembelajaran (outcome), serta dilihat dari rasio murid: guru serta rasio alat peraga : murid.(pengendalian mutu).