PRAKTIK PEMBELAJARAN DI MADRASAH PERSPEKTIF PRAGMATISME (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN IBN KHALDUN DAN JHON DEWEY)
Abstract
Artikel ini berusaha mencari format praktik pembelajaran di Madrasah dalam perspektif pragmatisme. Artikel ini menarik karena mencoba membenturkan dua filosof besar dikalangan Islam dan Barat yaitu Ibn Khaldun dan Jhon Dewey kemudian di komparasi dan di reposisi menjadi sebuah temuan konsepsi praktis pembelajaran di Madrasah. Artikel ini merupakan studi Pustaka (library research) yaitu prosedur mengumpulkan data dari berbagai karya tulis seperti buku, artikel, catatan ilmiah kemudian di telaah secara dialogis menjadi sebuah simpulan. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah filosofis. Hasil penelitian menyatakan bahwa ciri khas dari pendidikan pragmatis adalah praktek langsung (Learning by Doing). Madrasah tidak hanya berfungsi sebagai tempat mengasah kecerdasan kognitif tetapi juga sebuah laboratorium pengalaman tempat ide dan gagasan diuji coba. Tujuan Pendidikan pragmatis di madrasah adalah pengembangan pemikiran, kesadaran sosial dan peningkatan kerohanian siswa. Praktik pembelajaran pragmatis hendaknya dimulai dari pengalaman hidup yang bersifat umum menuju yang lebih kompleks. Kurikulum Pendidikan pragmatis di madrasah hendaknya menyesuaikan dengan kemampuan inteletual siswa. Pembelajaran pragmatis hendaknya membuat siswa mampu memetik intisari pelajaran, keterangan dan penjelasan yang komprehensip multi perspektif.