Terapi Kognitif Perilaku untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan pada Klien dengan Gangguan Agorafobia
Abstract
Yunita Victoria NatalMagister Psikologi Profesi Universitas 17 Agustus 1945 SurabayaEmail : Yuninatal96@gmail.com ABSTRACTAgoraphobia is a condition where individuals experience being in a certain situation or place. This study aims to reduce victims of agoraphobia through behavioral therapy. This therapy aims to invite the client to the wrong emotion and group by presenting evidence that contradicts beliefs about the problem at hand. The method in research using a single case study. Data were collected through interview methods, observation and psychological tests in the form of graphic tests, WWQ and IST. The subject in this study was a 21 year old teenager and male. The therapy was given in 3 main stages, the initial stage, the middle stage and the final stage, which was carried out for 4 weeks with each session lasting 1.5 hours. Based on the results of the intervention, clients can go to public places by themselves, be independent of other people when traveling alone, have more confidence and build relationships with people around them and do not experience shortness of breath when in a crowd.Keywords: Agoraphobia Disorder, Anxiety, Behavioral Cognitive Therapy ABSTRAKAgorafobia merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami kecemasan ketika berada dalam suatu situasi atau suatu tempat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kecemasan penderita gangguan Agorafobia melalui terapi kognitif perilaku. Terapi ini bertujuan untuk mengajak klien menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan tentang masalah yang dihadapi. Metode dalam penelitian ini menggunakan single case study.data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi dan tes psikologi berupa tes Grafis, WWQ dan IST. Subjek dalam penelitian ini merupakan seorang remaja berusia 21 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Pemberian terapi diberikan melalui 3 tahap utama yakni tahap awal, tahap pertengahan dan tahap akhir yang dilakukan selama 4 minggu dengan masing-masing sesi dilakukan selama 1,5 jam. Berdasarkan hasil intervensi yang telah dilakukan klien dapat pergi ke tempat umum sendiri, tidak bergantung dengan orang lain saat berpergian sendiri, lebih percaya diri dan menjalin relasi dengan orang di sekitar dan tidak mengalami sesak napas saat berada di keramaian.Kata Kunci : Gangguan Agorafobia, Kecemasan, Terapi kognitif perilaku