Persepsi Masyarakat Terhadap Partai Poltik di Kota Tanjungpinang 2012
Abstract
Fungsi partai politik bagi masyarakat menengah kebawah yaitu sebagai pilihan yang paling tepat dalam memilih para wakilnya untuk menyampaikan aspirasi mereka. Hasilnya survei ini yaitu, dari 2117 responden yang diambil secara acak di 33 provinsi hanya 22,4 % yang menyatakan kinerja parpol baik, sementara sisanya menilai sebaliknya. Fenomena minimnya kepercayaan masyarakat terhadap parpol adalah problem serius yang harus segera diatasi. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan survei. Jenis penelitian ini menurut tingkat ekplanasinya adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kota Tanjung Pinang. Responden penelitian ini yaitu penduduk tetap Tanjungpinang tahun 2012 dengan kriteria usia pemilih diatas 20 tahun (pernah mengikuti Pemilu Legislatif 2009). Jumlah sampel yang didapatkan yaitu 400 responden. Jumlah sampel ini ditentukan dengan menggunakan table Kretjie. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan daftar pertanyaan (Questionnaire) yang diberikan kepada responden secara langsung. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kuantitatif persentase. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, persepsi masyarakat terhadap partai politik di Kota Tanjung Pinang tahun 2012 ini yaitu, terdapat tiga (3) urutan teratas partai politik yang paling terkenal menurut responden penelitian ini yaitu partai Golkar (25,90%), Partai Demokrat (24,95%), dan PDIP (20,98%). Apabila dilakukan pemilihan umum ketika penelitian ini dilakukan, sebagian besar masyarakat memilih partai Golkar (25,71%). Tingkat keterpilihan ke dua diperoleh partai PDIP (24,29%) sedangkan tingkat keterpilihan nomor tiga diperoleh partai Demokrat (22,57%). Mayoritas responden mempertimbangkan visi dan misi parpol dalam menentukan pilihan pada saat dilaksanakan pemilihan umum (66,57%). Pertimbangan kedua yang digunakan responden yaitu pengurus partai politik tersebut (16,16%). Namun ternyata, terdapat 7,52% responden yang menyatakan memilih suatu partai politik dalam pemilihan umum hanya karena ikut-ikutan saja.