Kolaborasi dan Manajemen Pengetahuan dalam Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah Di Kota Tanjungpinang

Abstract

Potensi zakat di Kota Tanjungpinang memang cukup mengalami kenaikan pada setiap tahunnya. Namun pengelolaannya dinilai belum optimal karena belum adanya kolaborasi yang dilakukan secara terus-menerus dengan aktor pengelola zakat yang lain. Di Tanjungpinang sendiri terdapat lembaga-lembaga yang ikut dalam proses pengelolaan zakat dan pengumpulan zakat. Lazismu merupakan salah satu lembaga yang ikut dalam proses pengumpulan maupun pendistribusian namun belum pernah berkolaborasi dengan Baznas. Berbeda dengan UPZ yang dibentuk oleh Baznas, unit ini yang menjadi perpanjangan tangan dalam proses pengumpulan di sektor SKPD, Masjid, Sekolah maupun BUMD.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif dengan teknik pengumpulan data yaitu; wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kolaborasi dalam penciptaan pengetahuan melalui manajemen pengetahuan dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang fokus pada proses penciptaan inovasi dalam pengembangan zakat, infak dan sedekah. Teori yang digunakan adalah teori kolaborasi dan manajemen pengetahuan dengan dua jenis pengetahuan yaitu eksplisit dan implisit. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa analisis tentang adanya inovasi dalam pengembangan zakat, infak dan sedekah di Kota Tanjungpinang belum dapat dikatakan berhasil karena tidak memaksimalkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh anggota organisasinya. Selain itu, kendala yang didapati adalah persoalan regulasi yang masih belum berjalan hingga saat ini. Permasalahan regulasi menjadi prioritas utama yang harus ditangani dengan tujuan mendapat dorongan secara materil maupun moril dari pemerintah daerah.   Kata Kunci : Kolaborasi, Manajemen Pengetahuan, ZIS