Dampak Sosial Budaya Dari Program Keluarga Harapan Dan Bantuan Pangan Non Tunai Di Kabupaten Gunung Kidul

Abstract

Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai ini adalah salah satu jaminan social yang diberikan perintah, pusat system ini dinilai mampu mengurangi kemiskinan data mengatakan bahwa  program ini menjadi salah satu alokasi dana APBN yang tertinggi, setiap tahunnya mengalami peningkatan angka anggaran dan penerima, hal ini tentu diharapkan beriringan dengan dampak yang dihasilkan dari kebijakan itu sendiri, baik dampak social ekonomi maupun social budaya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar dampak dari kebijakan ini dan dampak social budaya apa yang di hasilkan oleh kebijakan ini, metode penelitian menggunakan metode campuran, teknik pengumpulan datanya melalui wawancara dan juga survei online, hasil dari penelitian adalah kebijakan ini memiliki dampak social budaya dengan poin 3 dengan kriteria kekuatan, kedekatan dan juga jumlah banyaknya bantuan, yang kedua peneliti menemukan bahwa ada beberapa dampak yang muncul dari kebijakan ini yakni budaya “ngandalke” dimana para penerima kurang semangat bekerja bila saat pencairan, mereka akan menghabiskan dahulu dana tersebut, bila sudah habis bantuan baru merkea giat lagi untuk bekerja, dari sisi masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan  munculnya kecemburuan social dikarenakan banyaknya penerima manfaat yang tidak sesuai dengan kriteria bahkan penerima lebih berada disbanding dengan mereka yang tidak menerima.