Regulasi Emosi Sebagai Prediktor Perilaku Agresivitas Remaja Warga Binaan LPKA

Abstract

Kekerasan fisik dan verbal yang sering terjadi antar warga binaan LPKA adalah bentuk agresivitas yang paling sering terjadi. Secara hipotesis, perilaku agresivitas tersebut disebabkan karena warga binaan yang mayoritas berusia 12 tahun sampai dengan 18 tahun kurang bisa mengendalikan emosinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh regulasi emosi terhadap agresivitas. Penelitian ini melibatkan 115 orang narapidana yang ada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kota Blitar. Pengambilan data dalam penelitian menggunakan instrumen Difficulties in Emotion Regulation Scale (DERS-16) untuk mengukur kesulitan dalam meregulasi emosi dan Agression scale untuk mengukur perilaku agresivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi emosi berpengaruh secara signifikan terhadap agresivitas (sig. 0,000 < 0,05). Pengaruh regulasi emosi terhadap agresivitas adalah 15,4%.