IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MI Unggulan Ash-Siddiqiyyah 3 Purworejo)

Abstract

Abstract This study aims to: First, know how to implement MMT in MI Ash-Siddiqiyyah-3. Second, knowing why it is necessary to implement MMT in Islamic Education Institutions. This type of research is qualitative. Using an educational sociology approach. Data collection was obtained directly from informants through interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data display, data verification and confirmation of conclusions. The results of this study indicate that: The implementation of MMT for Islamic Education Institutions in MI Ash-Siddiqiyyah-3 is quite good. However, in MMT implementation the problem solving cycle can be said to be imperfect. Because, although MI Ash-Siddiqiyyah-3 carries a quality system, the Madrasah has never produced a product / graduate. So, for the problem solving cycle, customer satisfaction and happiness can not be analyzed in the element of output. It is necessary to always implement MMT in Islamic Education Institutions, in order to measure the satisfaction-not category, and whether or not happy education customers.   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, tahu bagaimana menerapkan MMT di MI Ash-Siddiqiyyah-3. Kedua, mengetahui mengapa perlu menerapkan MMT di Lembaga Pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menggunakan pendekatan sosiologi pendidikan. Pengumpulan data diperoleh langsung dari informan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, tampilan data, verifikasi data, dan konfirmasi kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Implementasi MMT untuk Lembaga Pendidikan Islam di MI Ash-Siddiqiyyah-3 cukup baik. Namun, dalam implementasi MMT, siklus penyelesaian masalah dapat dikatakan tidak sempurna. Karena, walaupun MI Ash-Siddiqiyyah-3 mengusung sistem mutu, Madrasah tidak pernah menghasilkan produk / lulusan. Jadi, untuk siklus pemecahan masalah, kepuasan dan kebahagiaan pelanggan tidak dapat dianalisis dalam elemen output. Perlu untuk selalu menerapkan MMT di Lembaga Pendidikan Islam, untuk mengukur kategori kepuasan-tidak, dan apakah pelanggan pendidikan senang atau tidak.