INTERPRETASI SIMBOL “ISLAM PASTI, NKRI HARGA MATI” (REFLEKSI MASYARAKAT LOKAL ATAS KONDISI ISLAM DAN BERNEGARA)
Abstract
ABSTRAK Sejarah panjang menceritakan kedekatan agama Islam dengan budaya, sehingga Geertz mengatakan bahwa agama masyarakat Jawa adalah sinkretik. Demikian pula daerah-daerah lain di nusantara, Islam mudah tersebar karena sikap terbuka terhadap budaya setempat. Sikap yang demikian ini belakangan mendapat stigma bid’ah dan tahayul serta mendapat serangan atas nama pemurnian islam. Salah satu pondok pesantren di Jakarta dengan kelompok dakwahnya pasang badan di depan para tokoh budayawan dengan tetap mengatasnamakan Islam. Indonesia dengan berbagai corak budyaa yang dimiliki bisa tetap Islam tanpa harus berubah menjadi bangsa lain. Dengan semboyan “Islam Pasti NKRI Harga Mati” kelompok ini ingin membangkitkan kembali kecintaan, kebanggaan dan kepercayaan diri menjadi Bangsa Indonesia. Key Words: Interpretasi Simbol, Islam, NKRI