MOTIVASI SANTRI DALAM MENGHAFAL Al-QUR'AN (Studi Multi Kasus di Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur'an (PPIQ) PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dan Pondok Pesantren Tahfizhul Al-Qur'an Raudhatusshalihin Wetan Pasar Besar Malang)
Abstract
Dalam proses menghafal Al-Qur'an, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Dengan adanya motivasi dalam diri, proses menghafal akan lebih maksimal. Banyak santri kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuanya yang kurang, akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa santri yang berprestasi rendah belum tentu disebabkan oleh kemampuanya yang rendah. Akan tetapi bisa saja disebabkan oleh tidak adanya dorongan atau motivasi dalam diri santri tersebut. Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren harus mempunyai strategi dalam meningkatkan motivasi santri dalam menghafal Al-Qur'an. Supaya santri yang merasa malas, bosen, dan jenuh dalam menghafal Al-Qur'an tidak berhenti ditengah jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Motivasi Santri dalam Menghafal Al-Qur'an adalah: a) Intrinsik: ingin menjadi kekasih Allah SWT, ingin menjaga Al-Qur'an, ingin meneladani Nabi Muhammad, menghafal Al-Qur'an merupakan Fardhu Kifayah, dan ada kenikmatan tersendiri dalam menghafal Al-Qur'an. b) Motivasi. Ekstrinsik berupa: dorongan dari orang tua, dorongan dari teman, melihat anak kecil yang hafidz sehingga tertarik mengahafal Al-Qur'an, ingin mesuk surga, dan ingin mengajarkan Al -Qur'an.