Analisis Kesalahan Keterampilan Proses Siswa Berdasarkan Tahapan Newman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Lingkaran di Kelas VIII MTs Negeri Jember 1

Abstract

Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara [6]. Kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikannya, begitupun dengan bangsa Indonesia. Pemerintah dan juga masyarakat harus bekerja sama untuk memajukan pendidikan di Indoneisa. Berdasarkan data hasil survei Programme for International Student Assasment (PISA) tahun 2012 menunjukkan posisi Indonesia menempati peringkat ke 64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes [5]. Hasil survei internasional Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2011 yang dilakukan di kelas VIII, Indonesia berada di peringkat ke-35 dari 46 negara peserta dengan skor rata-rata 368 dari skor rata-rata internasional 500 [2].  Data ini menunjukkan betapa rendahnya kualitas pendidikan matematika Indonesia di dunia Internasional.Oleh karena itu, pendidik memiliki beban yang lebih berat untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang dapat digunakan pendidik khususnya dibidang matematika untuk meningkatkan kualitas siswa yaitu dengan melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah dalam matematika biasanya diwujudkan melalui soal cerita. Newman, sorang guru bidang studi matematika di Australia mengemukakan lima tahapan untuk menyelesaikan soal cerita. Tahapan-tahapan tersebut yaitu membaca masalah (reading), memahami masalah (comprehension), transformasi masalah (transformation), keterampilan proses (process skill), penulisan jawaban akhir (encoding) [1]. Selain Newman, Polya juga mengemukakan tahapan dalam menyelesaikan soal cerita, namun hanya terdiri dari empat tahapan, yaitu memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan mengevaluasi hasilnya [3]. Pada tahapan yang dikemukakan Polya tidak terdapat tahapan membaca masalah, padahal dalam menyelesaikan soal berbentuk cerita, kemampuan membaca masalaha mutlak diperlukan. Kesulitan bahasa atau membaca dapat berpengaruh terhadap kemampuan anak dibidang matematika, khususnya pada soal matematika berbentuk soal cerita