Konsep Intellectuall Emotional Spiritual Question (IESQ) Dan Relevansinya Dalam Pendidikan Islam

Abstract

Abstrak Untuk mewujudkan pembentukan pribadi hamba dan khalifah Allah, pendidikan Islam harus diarahkan salah satunya pada pengembangan potensi IESQ (Intellectuall, Emotional, Spiritual Question) yang dimiliki peserta didik. Abdul Halim Soebahar menyatakan, paradigma ini sangat relevan diaktualisasikan dalam konteks pendidikan Islam. Karena, selama ini berkembang banyak pandangan stereotype, dikotomisasi antara dunia dan akhirat, dikotomisasi antara unsur kebendaan dan unsur agama, antara unsur kasat mata dan tak kasat mata, dan antara materialisme versus orientasi nilai-nilai ilahiyah semata. Mereka yang memilih keberhasilan di alam “vertical” cenderung berfikir bahwa kesuksesan dunia justru adalah sesuatu yang bisa “dinisbikan” atau sesuatu yang dapat sedemikian mudahnya “dimarginalkan”. Hasilnya, mereka unggul dalam kekhusyu’an dzikir dan kekhidmatan berkontemplasi namun menjadi kalah dalam percaturan ekonomi, ilmu pengetahuan, sosial-politik, dan perdagangan di alam “horizontal”. Begitupun sebaliknya yang berpijak hanya pada alam kebendaan, kekuatan berpikirnya tak pernah diimbangi oleh kekuatan dzikir. Realitas kebendaan yang masih membelenggu hati, tidak memudahkan baginya untuk berpijak pada alam fitrahnya (zero mind).  Kata Kunci: IESQ dan Pendidikan Islam