Implementasi Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Mi Inayatur Rohman Curahnongko Tempurejo Jember

Abstract

Metode Card Sort merupakan metode yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, karena Metode Card Sort selain tergolong pembelajaran aktif juga dapat membuat siswa senang, mudah mengingat dan memahami apa yang di sampaikan oleh guru yang berkaitan dengan materi yang di sampaikan. Dalam pembelajaran Metode Card Sort ini siswa di tuntut untuk ikut berperan aktif dalam materi yang di pelajari, sehingga tidak ada siswa yang bergurau, untuk memudahkan penerapan metode ini kelas di bagi menjadi beberapa kelompok. Fokus penelitian ini adalah Bagaimana Perencanaan,Pelaksanaan dan evaluasi Pembelajaran Metode Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MI Inayatur Rohman Curahnongko Tempurejo Jember. Adapun tujuan penelitian ini adalah: Mendeskripsikan Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi  Pembelajaran Metode Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MI Inayatur Rohman Curahnongko Tempurejo Jember Pendekatan yang di gunakan adalah menggunakan pendekatan jenis kualitatif. Adapan penentuan informan menggunakan teknik pursposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, interview, dokumentasi. Metode analisis data menggunakan deskriptif Refleksi yaitu mendiskriptifkan data-data yang ada untuk menggambarkan realitas sesuai dengan fenomena sebenarnya, validadasi data menggunakan teknik Triangulasi sumber. Dari penelitian dan pengelolaan data yang di peroleh dapat di simpulkan bahwa Pembelajaran Metode Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MI Inayatur Rohman Curahnongko Tempurejo Jember terbilang cukup baik. Karena guru di MI Inayatur Rohman Curahnongko khususnya guru kelas sudah melakukan berbagai prosedur sebelum melaksanakan Metode Card Sort. Mulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, telah di laksanakan dengan baik, sesuai dengan prosedur  yang telah di rencanakan sebelumnya. Selain itu Metode Card Sort ini bisa menjadi solusi dari keterbatasan media yang di miliki sekolah.