Bias Gender dalam Dakwah Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya
Abstract
Jamaah TQN PP. Suryalaya berjumlah ribuan, yang terdiri dari semua kalangan, laki-laki, perempuan, tua maupun muda, dari berbagai kesetaraan ekonomi yang berbeda, dan latar belakang pendidikan yang berbeda pula. Setiap orang harus tahu dan memahami setiap isi ajaran yang ada dalam TQN PP. Suryalaya. Selain dari Mursyid, setiap jama’ah atau murid bisa mendapatkan pesan tentang ajaran tersebut melalui para Da’i dan Da’iah yang ada di lingkungan TQN itu sendiri tanpa terkecuali. Namun fakta yang ditemukan justru tidak adanya sosok panutan seorang Da’iah yang muncul dipublik, sehingga menjadi salah satu kendala tidak tersampainya pesan tadi dengan baik khususnya kepada kalangan perempuan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi jama’ah TQN tentang peran Da’i Perempuan dalam lingkup TQN, dan mengetahui seberapa pentingnya peran Da’i perempuan dalam kegiatan dakwah TQN PP. Suryalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun data yang dipakai adalah dari hasil wawancara dan observasi, kisah ulama wanita terdahulu, dan sumber sumber-sumber buku yang relevan. Landasan teori yang dipakai adalah teori dakwah, dam komunikasi gender. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa adanya masalah kesenjangan gender dikalangan jama’ah TQN, yang disebabkan oleh kurang luasnya kesempatan yang diberikan kepada kaum perempuan. Dan itu mengakibatkan terjadinya rasa tidak percaya diri dikalangan akhwat. Sehingga terkadang pesan dakwah pun tidak tersampaikan dengan baik karena adanya kesenjangan tersebut. Masalah tersebut bisa diatasi dengan adanya kesadaran semua pihak, yang harus didorong oleh kebijakan tegas dari pihak-pihak yang bertanggungjawab membuat kebijakan.