METODE DAKWAH REMAJA DI PEDESAAN

Abstract

Salah satu sasaran dakwah yang menjadi kekhawatiran masyarakat saat ini ialah remaja. Masa remaja adalah masa yang sangat rentan mengalami penyimpangan yang sering disebut “kenakalan remaja”, kenakalan remaja sebagian besar diakibatkan oleh krangnya pendidikan keagamaan, bimbingan akhlak, dan pergaulan. Tokoh da’i sangat mempunyai peran yang penting untuk mengantisipasi hal ini. Dan untuk menghadapi remaja yang sangat beragam, tentunya da’i harus mempunyai strategi dan metode yang tepat untuk menghadapi remaja, seperti yang dilakukan oleh para tokoh da’i di Dusun Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. Penelitian ini berupaya menggali informasi tentang : 1)  metode dakwah remaja yang digunakan di Desa Cikupa. 2) faktor keberhasilan dan hambatan dakwah remaja di Desa Cikupa, 3) signifikansi metode dakwah remaja pedesaan di Desa Cikupa terhadap pengembangan dakwah kontemporer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan para narasumber dan observasi di lapangan. Proses analisis yang digunakan dalam penelitian ini melalui reduksi data, penyajian data, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Setelah melakukan penelitian, penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) metode dakwah remaja yang diterapkan di Desa Cikupa tidak lepas dari metode dakwah menurut QS. An- Nahl/ [16]: 125 yaitu hikmah, mauidzah hasanah, mujadalah billatî hiya ahsan, 2) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dakwah remaja ialah adanya penyediaan tempat, kesadaran remaja akan perlunya bimbingan keagamaan, adanya dukungan pemerintah setempat, kesabaran dan semangat da’i. Kemudian faktor penghambat dakwah remaja di Desa Cikupa ialah adanya pengaruh pergaulan masa kini, masyarakat cenderung memandang sebelah mata, kurangnya tenaga bantuan, dan adanya oknum masyarakat yang membuka usaha game play station. 3) signifikansi metode dakwah remaja di Desa Cikupa terhadap dakwah kontemporer ialah As- ilah wa ajwibah, uswatun hasanah, toleransi, mencari titik temu, pendekatan personal, konsep tabsyir, dan memberikan nasihat.