METODE BIMBINGAN ROHANI BAGI PASIEN RAWAT TUBERKULOSIS
Abstract
Pasien yang diperlukan rawat inap di rumah sakit akan perlu seseorang yang dapat memberikan dorongan dan stimulus untuk mempercepat pemulihan. Selain untuk keluarga sebagai encourager, tentu saja, diperlukan personel terampil mampu menyediakan panduan, arah, dan saran-saran pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan program bimbingan rohani di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya dan mendeskripsikan Layanan Bimbingan Rohani Islam bagi Pasien Rawat Inap Tuberkulosisi (TBC) di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya serta Hasil dari Bimbingan Rohani itu sendiri berdasarkan analisis manajemen bimbingan dan konseling. Dimana program dan proses bimbingan rohani ini diperlukan dengan metode bimbingan rohani yang di terapkan untuk meningkatkan pelayanan terbaik bagi pasien dan sumber daya insani baik di lingkungan rumah sakit maupun di masyarakat. Rumah sakit RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya dijadikan sumber data untuk mendapatkan potret pelaksanaan bimbingan rohani Islam di rumah sakit. Dan metode yang dipakai dalam bimbingan rohani. Datanya diperoleh dengan cara wawancara bebas, observasi, dan studi dokumentasi. Semua data dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman (Mycobacterium tuberculosis) Kuman ini berbentuk batang, kuman tersebut biasanya masuk kedalam tubuh manusia melaliui udara yang di hirup kedalam paru, kemudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfa, melalui saluran pernapasan (broncus)Â atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. Kajian ini menunjukkan bahwa Program Layanan Bimbingan Rohani Islam bagi Pasien Rawat Inap Tuberkulosis (TBC) di RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya yaitu : Pembinaan mental spiritual bagi karyawan, Budaya Islami rumah sakit (Islamic Hospital Culture), Bimbingan rohani Islam bagi pasien, Dakwah Sosial, adapun prosesnya adalah : Memberikan masukan tentang agama, Memberikan motivasi, membantu melaksanakan ibadah wajib seperti shalat dan wudu. Sedangkan hasil dari pelaksanaan bimbingan adalah pasien yang di berikan bimbingan rohani lebih cepat kesembuhannya di bandingkan dengan pasien yang tidak di berikan bimbingan rohani.