SANAD DAN MATAN HADIS DALAM PERSPEKTIF ORIENTALIS

Abstract

Abstrak: Pada pertengahan abad ke-19 Masehi para orientalis mulai banyak melakukan penelitian terhadap hadis. Mereka cenderung meragukan dan mempersoalkan status hadis dalam agama  Islam bahkan menentang otentitas hadis. Sebagian orientalis menganggap hadis sebagai kumpulan anekdot yang tidak dapat dijamin keasliannya. Para orientalis juga meneliti tentang kapan dimulainya pemakaian sanad dalam hadis Nabi.Mereka memiliki pendapat yang berbeda tentang awal pemakaian sanad hadis. Sebagian orientalis menyatakan bahwa sanad-sanad dalam kitab-kitab hadis hanyalah buatan para ahli hadis pada abad kedua atau abad ketiga Hijriyah. Sedangkan Orientalis lain menyatakan bahwa pemakaian sanad dalam meriwayatkan hadis sudah dimulai sejak akhir abad pertama hijriyah. Sebagian besar sanad-sanad hadis dianggap palsu di kalangan orientalis. Sebagian orientalis menganggap pemakaian sanad pada awalnya dalam bentuk sederhana, dan baru berkembang menjadi sanad yang sempurna pada pertengahan abad ke-3 Hijriyah. Hadis dianggap sebagai produk sejarah, tidak sebagai keyakinan teologis. Bahkan Orientalis menganggap ulama ahli hadisd an ulama ahli ra’yi telah membuat matan hadis. Kritik para orientalis dan misionaris Yahudi dan Kristen terhadap hadis sangat berpengaruh terhadap pemikiran umat Islam. Mereka menerbitkan tulisan-tulisan yang dipublikasikan secara luas hingga bias dibaca oleh umat Islam. Pemikiran orientalis tersebut akhirnya mempengaruhi pemikiran umat Islam sehingga di kalangan umat Islam munculgerakan anti hadis. Kata Kunci: Matan; Orientalis; Sanad