The Kepemimpinan Spiritual: Kriris Kepemimpinan Pendidikan Islam di Era Moderen
Abstract
Abstrak Manusia pada dasarnya adalah seorang pemimpin di muka bumi ini (khalifah fil ardh). Menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah, karena harus memiliki keberanian dan kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan serta memberikan solusi dan wawasan untuk bawahan atau orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan spiritual merupakan suatu kepemimpinan yang membawa dimensi keduniawian kepada dimensi spiritual. Tuhan adalah pemimpin sejati yang mempengaruhi, melayani dan menggerakkan hati nurani hamba-Nya dengan cara yang sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. Oleh karena itu, kepemimpinan spiritual sering juga disebutkan sebagai kepemimpinan berlandaskan etika keagamaan. Kepemimpinan yang mampu melayani, membangkitkan, mempengaruhi dan menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, kasih sayang dan implementasi nilai-nilai dan sifat-sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan, proses, budaya dan perilaku kepemimpinan. Dalam perspektif sejarah, kepemimpinan spiritual telah dicontohkan dengan sangat sempurna oleh Muhammad SAW. Dengan integritasnya yang luar biasa dan mendapatkan gelar sebagai al-Amiin (yang terpercaya), Muhammad SAW mampu mengembangkan kepemimpinan yang paling ideal dan paling sukses dalam sejarah peradaban umat manusia. Sifat-sifatnya yang utama atau sifat wajib yang dimilikinya, diantaranya: jujur (siddiq), dapat dipercaya (amanah), menyampaikan (tabligh), cerdas (fathanah). Dengan adanya sifat ini, mampu mempengaruhi orang lain dengan cara mengilhami tanpa mengindoktrinasi, menyadarkan tanpa menyakiti orang lain, membangkitkan tanpa memaksa dan mengajak tanpa memerintah. Artikel ini membahas tentang kepemimpinan spiritual dan perbedaannya dengan model kepemimpinan lainnya, serta bagaimana untuk mengembangkan pendidikan Islam di era modern ini Kata kunci: Kepemimpinan, Pendidikan Islam, Spiritual Abstract: Humans are basically a leader on this earth (khalifah fil ard). Being a leader is not an easy thing, because it must have the courage and ability to solve a problem and provide solutions and insights for subordinates or the people they lead. Spiritual leadership is a leadership that brings the worldly dimension to the spiritual dimension. God is a true leader who influences, serves and moves the conscience of His servants in a very wise way through an ethical and exemplary approach. Therefore, spiritual leadership is often also referred to as leadership based on religious ethics. Leadership that is able to serve, arouse, influence and mobilize through example, service, compassion and the implementation of the values and other attributes of God in the goals, processes, culture and behavior of leadership. In a historical perspective, spiritual leadership has been exemplified perfectly by Muhammad SAW. With his extraordinary integrity and earning the title of al-Amiin (the trusted one), Muhammad SAW was able to develop the most ideal and most successful leadership in the history of human civilization. Its main characteristics or mandatory properties it has, including: honest (siddiq), trustworthy (amanah), convey (tabligh), intelligent (fathanah). With this quality, being able to influence others by inspiring without indoctrinating, awakening without hurting others, arousing without coercion and inviting without commanding. This article discusses spiritual leadership and how it differs from other leadership models, as well as how to develop Islamic education in this modern era Keywords: Leadership, Islamic Education, Spiritual Abstrak:Manusia pada dasarnya adalah seorang pemimpin di muka bumi ini (khalifah fil ardh). Menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah, karena harus memiliki keberanian dan kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan serta memberikan solusi dan wawasan untuk bawahan atau orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan spiritual merupakan suatu kepemimpinan yang membawa dimensi keduniawian kepada dimensi spiritual. Tuhan adalah pemimpin sejati yang mempengaruhi, melayani dan menggerakkan hati nurani hamba-Nya dengan cara yang sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. Oleh karena itu, kepemimpinan spiritual sering juga disebutkan sebagai kepemimpinan berlandaskan etika keagamaan. Kepemimpinan yang mampu melayani, membangkitkan, mempengaruhi dan menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, kasih sayang dan implementasi nilai-nilai dan sifat-sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan, proses, budaya dan perilaku kepemimpinan. Dalam perspektif sejarah, kepemimpinan spiritual telah dicontohkan dengan sangat sempurna oleh Muhammad SAW. Dengan integritasnya yang luar biasa dan mendapatkan gelar sebagai al-Amiin (yang terpercaya), Muhammad SAW mampu mengembangkan kepemimpinan yang paling ideal dan paling sukses dalam sejarah peradaban umat manusia. Sifat- sifatnya yang utama atau sifat wajib yang dimilikinya, diantaranya: jujur (siddiq), dapat dipercaya (amanah), menyampaikan (tabligh), cerdas (fathanah). Dengan adanya sifat ini, mampu mempengaruhi orang lain dengan cara mengilhami tanpa mengindoktrinasi, menyadarkan tanpa menyakiti orang lain, membangkitkan tanpa memaksa dan mengajak tanpa memerintah. Artikel ini membahas tentang kepemimpinan spiritual dan perbedaannya dengan model kepemimpinan lainnya, serta bagaimana untuk mengembangkan pendidikan Islam di era modern ini Kata kunci: Kepemimpinan, Pendidikan Islam, Spiritual