PERILAKU KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA (Survey terhadap Mahasiswa Wirausaha pada Universitas Kuningan)
Abstract
Abstract: Kebijakan pimpinan Universitas Kuningan yang secara konsisten ingin mengembangkan kewirausahaan mahasiswa, sedikit banyak telah menumbuhkan mahasiswa-mahasiswa yang mencoba berwirausaha. Namun rupanya, dalam perjalanan usahanya mereka sering mengalami masalah, seperti cenderung sulit berkembang sehingga mengalami masalah keberlanjutan usaha atau mengarah pada kebangkrutan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, meliputi: 1) teridentifikasinya profile mahasiswa pewirausaha pada Universitas Kuningan; 2) teridentifikasinya gambaran tentang kadar perilaku kewirausahaan mahasiswa; dan 3) teridentifikasinya masalah atau hambatan yang dirasakan oleh mahasiswa dalam mengembangkan usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan survey terhadap para mahasiswa yang teridentifikasi sebagai pewirausaha dengan alat pengumpulan data berupa angket dan skala sikap yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Untuk mendeskripsikan variabel, data diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Jumlah mahasiswa pewirausaha pada Universitas Kuningan relatif masih sangat kecil, yaitu hanya ditemukan 64 mahasiswa pada saat penelitian ini dilakukan. Jumlah ini hanya 1,25% dari total jumlah mahasiswa Universitas Kuningan; 2) Kadar perilaku kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa wirausaha pada Universitas Kuningan berada pada kategori tinggi. Dari enam dimensi perilaku kewirausahaan yang dikonsepsikan, yaitu: keinovasian, keberanian mengambil risiko, pekerja keras, keluwesan bergaul, dan tanggung jawab semuanya berada pada kategori tinggi kecuali kemampuan manajerial yang berada pada kategori sedang; dan 3) Masalah atau hambatan yang dirasakan mahasiswa dalam berwirausaha, teridentifikasi dua masalah pokok, yaitu: (a) masalah yang bersumber dari dalam (internal) seperti kurangnya waktu, kompetensi tentang produk yang rendah, ketidakmampuan pemasaran, dan kemampuan melakukan loby dan negoisasi; (b) masalah yang bersumber dari luar (eksternal) seperti: tiadanya/kurangnya modal usaha, tiadanya mentor pembimbing, dan belum adanya sarana yang diperuntukkan bagi pewirausaha pemula.Kata kunci: perilaku kewirausahaan, mahasiswa.