Skemata dalam Wacana Berita Kasus Plagiarisme Rektor Unnes di Surat Kabar Solopos dan Suara Merdeka
Abstract
The mass media sometimes write different stories to describe the same event. This happened in the case of the Unnes Rector's plagiarism. In this case, the newspaper Solopos made different news from the Suara Merdeka newspaper. This article will discuss the news discourse schemes published in both newspapers. Schemata are structures or elements of discourse that are arranged in a complete text. From this scheme, it can be seen the attitudes or views of the newspaper through the arguments it compiles. Descriptive method was used to study the news discourse schema of the two newspapers. Descriptive method is used to explain the language phenomena contained in the news discourse. The results of the study of the discourse schema of news on plagiarism cases in the newspapers Solopos and Suara Merdeka show different things. It can be seen from the title, lead, and content of the news. In its news content, the Solopos newspaper contains news from two parties, namely from the DK of UGM and the Rector of Unnes, but the portions are not balanced. On the other hand, from the headline and content of Suara Merdeka, the view is that the Rector of Unnes is not proven to have committed plagiarism. Suara Merdeka newspaper contains news from one side only, the Rector of Unnes.Abstrak Media massa kadang menulis berita yang berbeda untuk menggambarkan peristiwa yang sama. Hal tersebut terjadi pada kasus plagiarisme Rektor Unnes. Pada kasus tersebut surat kabar Solopos membuat berita yang berbeda dengan surat kabar Suara Merdeka. Artikel ini akan membahas skemata wacana berita yang dimuat di kedua surat kabar tersebut. Skemata merupakan struktur atau elemen wacana yang disusun dalam sebuah teks yang utuh. Dari skemata tersebut dapat diketahui sikap atau pandangan surat kabar melalui argumen yang disusunnya. Untuk mengkaji skemata wacana berita kedua surat kabar tersebut digunakan metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan fenomena bahasa yang terdapat di dalam wacana berita tersebut. Hasil dari kajian skemata wacana berita kasus plagiarisme di surat kabar SOLOPOS dan Suara Merdeka menunjukkan hal yang berbeda. Dilihat dari judul, teras, dan isi berita SOLOPOS berpandangan bahwa dalam kasus tersebut Rektor Unnes terbukti melakukan plagiasi. Dalam isi beritanya surat kabar SOLOPOS memuat berita dari dua pihak, yaitu dari sisi DK UGM dan dari sisi Rektor Unnes, tetapi porsinya tidak berimbang. Sebaliknya, dilihat dari judul dan isi berita Suara Merdeka berpandangan bahwa Rektor Unnes tidak terbukti melakukan plagiasi. Surat kabar Suara Merdeka memuat berita dari satu sisi saja, yaitu pihak Rektor Unnes.