Konflik Identitas Perempuan dalam Tiga Cerpen Kalimantan Timur Tahun 1980-an
Abstract
This paper presents the position of female characters in three East Kalimantan short stories in the 1980s. The three short stories are "Marriage", "Baby", and "Luka Cinta". In these short stories, women are in patriarchal culture. This condition makes women deal with their condition differently. Women’s resistance creates identity conflicts. Using the theory of feminism, this study analyzes the the forms, causes, and effects of the conflicts and also the connection between female character and the others, including patriarchal icons and others who support women to fight back. The analysis shows that identity conflicts are caused by patriarchy that continuously make women feel wrong if their struggle is successful and also caused by women's lack of strength in their struggling to choose their identity. East Kalimantan short stories in 1980s show women’s struggle in choosing their identity. AbstrakTulisan ini menampilkan posisi tokoh perempuan pada tiga cerpen karya pengarang Kalimantan Timur pada tahun 1980-an. Ketiga cerpen tersebut berjudul ”Perkawinan”, ”Buah Hati”, dan ”Luka Cinta” . Pada cerpen-cerpen tersebut posisi perempuan berada di tengah-tengah budaya patriarki. Kondisi itu menyebabkan perempuan mengadakan perlawanan dengan pola berbeda-beda. Perlawanan perempuan menimbulkan konflik identitas pada perempuan. Dengan teori feminisme, penelitian ini menganalisis sebab dan akibat tokoh perempuan mengalami konflik identitas. Bentuk-bentuk konflik identitas yang dialami tokoh perempuan juga akan dianalisis. Relasi tokoh perempuan dengan tokoh-tokoh lain dengan demikian juga akan dianalisis lebih lanjut. Tokoh-tokoh tersebut meliputi tokoh-tokoh yang menjadi ikon patriarki dan tokoh-tokoh yang mendukung tokoh perempuan untuk melakukan perlawanan. Analisis menunjukkan konflik identitas yang terjadi pada perempuan disebabkan patriarki yang secara terus menerus melakukan upaya agar perempuan merasa melakukan kesalahan apabila perlawanan tersebut berhasil. Analisis juga menunjukkan kondisi tersebut disebabkan pula oleh tidak kuatnya pertahanan perempuan untuk memilih identitasnya. Cerpen-cerpen Kalimantan Timur tahun 1980-an menunjukkan pergulatan perempuan dalam memilih identitasnya.