Subkultur Pesantren dalam Karya-Karya Djamil Suherman (Telaah Antropologi Sastra)
Abstract
Pesantren as one of the largest and oldest Islamic education institutions in Indonesia certainly has a set of values and norms adopted by the community and maintained from time to time. One that records and documents the culture of the pesantren is literature. This study discusses literary works where pesantren culture is written. Therefore, the anthropological theory of literature is used as an analytical tool to reveal how literature records the culture of pesantren. The object of this research material is the work of Djamil Suherman; a collection of short stories of Umi Kalsum, Pejuang Kali Pepe novel, Sakerah novel and Sarip Tambak Oso novel. The data obtained in the form of words, sentences and phrases in the work are then processed and described using narrative descriptive forms. The results of the analysis show that the work of Djamil Suherman photographed the pesantren subculture in the form of traditional rituals, ethnographic or cultural elements and the way of life of the pesantren community. AbstrakPesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan islam terbesar dan tertua di Indonesia tentunya memiliki tata aturan nilai dan norma yang dianut oleh masyarakatnya dan dijaga dari waktu ke waktu. Salah satu yang mencatat dan mendokumentasikan budaya pesantren tersebut adalah sastra. Kajian ini membahas karya sastra dimana budaya pesantren tertulis. Oleh sebab itu, teori antropologi sastra dipakai sebagai alat analisis untuk mengungkap bagaimana sastra merekam budaya pesantren. Objek material penelitian ini berupa karya Djamil Suherman yaitu kumpulan cerita pendek Umi Kalsum, novel Pejuang-Pejuang Kali Pepe, novel Sakerah dan novel Sarip Tambak Oso. Data yang diperoleh berupa kata, kalimat dan frasa dalam karya lalu diolah serta diuraikan dengan menggunakan pola penggambaran deskriptif naratif. Hasil analisis menunjukkan bahwa karya Djamil Suherman memotret subkultur pesantren yang berupa ritual tradisi, unsur-unsur etnografis atau budaya dan pandangan hidup masyarakat pesantren.