Analisis Wacana Kritis “Hukuman Salah Alamat” pada Acara Mata Najwa

Abstract

Mata Najwa is a talkshow program that discusses current issues that occur in Indonesia. One of its episodes was "The Miscarriage of Justice." The research aims at describing Najwa Shihab’s constructed text in the topic. It is a descriptive and qualitative research. The research data were obtained through listening and note taking techniques. The data analysis technique referred to Van Djik's model of Critical Discourse Analysis theory. The results of the research show that, firstly, the macro structure analysis of the interactive dialogue "The Miscarriage of Justice" discussed in outline the case of Baiq Nuril who was became a victim of defamation. Secondly, based on super structure analysis, the dialogue was classified into three parts, namely introduction, content, and conclusion. The introduction was the narration delivered by Shihab to introduce the dialogue, the content was the facts in the form of video recordings and the results of Shihab's interviews with the speakers, and the conclusion was the narration delivered poetically by Shihab to conclude the results of the dialogue and expectations related to the ITE Law. Thirdly, based on the microstructure analysis, it was found that there are several metaphors were used by Shihab. It was used to emphasize the meaning that was on purpose built by Shihab. Furthermore, it was also found that Shihab’s diction was very "sharp". She is very expressive and very firm in expressing opinions or asking questions.AbstrakAcara Mata Najwa adalah salah satu program dialog yang membahas masalah-masalah kekinian yang terjadi di Indonesia. Salah satu topik yang dibahas adalah “Hukuman Salah Alamat.” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teks yang dikonstruksi oleh Najwa Shihab pada acara Mata Najwa dengan topik “Hukuman Salah Alamat.” Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui teknik simak dan catat. Teknis analisis data yang dilakukan mengacu pada teori Analisis Wacana Kritis (AWK) model Van Dijk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama,  analisis struktur makro dialog interaktif “Hukuman Salah Alamat” secara garis besar membahas tentang kasus Baiq Nuril yang menjadi korban kasus pencemaran nama baik. Kedua, berdasarkan analisis super struktur, dialog tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bagian pendahuluan merupakan narasi yang disampaikan oleh Shihab (Najwa Shihab) untuk mengantarkan dialog, bagian isi merupakan fakta-fakta berupa rekaman video dan hasil wawancara Shihab dengan narasumber. Bagian penutup merupakan narasi yang disampaikan Shihab secara puitis untuk menyimpulkan hasil dialog dan harapan-harapan terkait dengan UU ITE.  Ketiga, pada analisis struktur mikro, ditemukan bahwa terdapat beberapa metafora yang digunakan Shihab. Fungsi metafora ini adalah untuk mempertegas makna yang sengaja dibangun oleh Shihab. Selain itu, ditemukan bahwa diksi-diksi Shihab sangat “tajam”. Shihab sangat ekspresif dan sangat tegas dalam menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan.