KESAHIHAN QIRÂ’AT DALAM PANDANGAN AL-ZAMAKHSYARI

Abstract

Artikel ini menyoal bagaimana ukuran kesahihan qirâ’at al-Qur’an dalam pandangan al-Zamakhsyari sebagai tokoh rasionalis Mutazilah yang sangat fanatik terhadap premis mazhabnya. Namun dalam artikel ini, hanya akan dipaparkan tentang fanatisme alZamakhsyari terhadap mazhab nahwunya yang sangat berpengaruh terhadap pandangannya tentang kesahihan qirâ’at. Bagi al-Zamakhsyari, tidak ada istilah bacaan kanonik (qirâ’at mutawatirah) karena qirâ’at menurutnya adalah inferensi dan hasil ijtihad para qurra’, bukan dari Rasulullah melalui mata rantai periwayatan (asanid) yang independen dan otoritatif. Pandangan tersebut berdampak pada kebiasaan alZamakhsyari untuk menyalahkan dan menganggap tidak benar sebagian qira’at, mencela dan menganggap para rawi sebagai orang yang tidak mengetahui keindahan dan keagungan susunan kalimat al-Qur’an, mengunggulkan, memilih dan memilah sebagian qira’at dan mengklaim salah para sarjana qirâ’at, baik itu dari kalangan sahabat maupun tokoh-tokoh qirâ’at pasca sahabat. Kata Kunci: Kesahihan qirâ’at, bacaan-bacaan kanonik, mazhab kebahasaan