REFLEKSI LINGKUNGAN DALAM KUMPULAN CERPEN HIKAYAT BUJANG JILATANG KARYA AFRI MELDAM (TINJAUAN EKOKRITIK SASTRA)

Abstract

<p class="WEIsiAbstrakCxSpFirst" align="left"><span lang="IN">Artikel ini membahas gambaran lingkungan flora, fauna dan gambaran lingkungan sosial budaya yang terdapat dalam kumpulan cerpen <em>Hikayat Bujang Jilatang</em>. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan keadaan lingkungan alam yang terdapat dalam kumpulan cerpen <em>Hikayat Bujang Jilatang</em>. Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekokritik sastra. Ekokritik sastra adalah st</span><span lang="EN-US">r</span><span lang="IN">ategi pembacaan karya sastra yang bermuatan tentang aspek lingkungan (flora, fauna, dan budaya) yang terdapat dalam karya sastra. Teknik yang digunakan adalah menentukan cerpen yang mengandung pesan moral atau kritikan terhadap lingkungan dan menganalisis data-data yang ditemukan.</span></p><p class="WEIsiAbstrakCxSpLast" align="left"><span lang="IN">Hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kumpulan cerpen <em>Hikayat Bujang Jilatang</em> merupakan refleksi lingkungan flora, fauna dan sosial budaya masyarakat. Pesan moral dan kritikan yang ada dalam kumpulan cerpen tersebut berperan untuk menjaga ekosistem alam. Kepercayaan rakyat yang ada dalam kumpulan cerpen <em>Hikayat Bujang Jilatang</em> merupakan kearifan lokal masyarakat yang hidup di desa untuk menjaga lingkungannya.</span></p>