PANDANGAN SOSIOLINGUISTIK DALAM KONTROVERSI TIGA SURAT SULTAN PONTIANAK: STRATEGI KOMUNIKASI DAN KESANTUNAN

Abstract

<p>Makalah ini membincangkan kandungan yang terdapat dalam tiga surat Sultan Pontianak yang dikirimkan kepada T.S. Raffles. Tiga surat yang dikirimkan oleh Sultan Syarif Kasim Alqadrie kepada T.S. Raffles di Malaka bertanggal 14 Februari, 12 Maret, dan 22 Maret 1811. Perbincangan kandungan fokus kepada tiga warkah Sultan Pontianak yang memunculkan kontroversi aktivitas perompak di masyarakat Melayu Kalimantan Barat. Warkah ini mengandung perkara yang “kontroversial” yaitu mengenai aktivitas perompak yang dilakukan oleh Pengiran Anom dari Kesultanan Sambas. Tiga warkah Sultan Pontianak akan diuraikan berdasarkan struktur surat yang berbeda dari surat Melayu pada umumnya.</p><p>Struktur surat menghasilkan bentuk kandungan yang dilihat dari penyampaian pesan yang terpenting dalam surat. Kandungan tiga warkah diuraikan berdasarkan kaidah komunikasi yang digunakan oleh Sultan untuk menyampaikan pesan tentang perkara yang kontroversial dan memunculkan perdebatan sampai sekarang di Kalimantan Barat.</p><p> </p><table cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr><td bgcolor="white" width="587" height="89"><table width="100%" cellspacing="0" cellpadding="0"><tbody><tr><td><div class="shape"><p align="right">WACANA ETNIK Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora ISSN: 2098-8746.</p><p align="right">Volume 3 Nomor 2 Oktober 2012. Halaman: 257 – 282.</p><p align="right">Padang: Pusat Studi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PSIKM)</p><p align="right">dan Sastra Daerah FIB Universitas Andalas.</p></div></td></tr></tbody></table> </td></tr></tbody></table>Teknik genre yang digunakan berkaitan dengan strategi komunikasi dan kesopanan yang ditetapkan oleh budaya masyarakat Melayu pada waktu itu. Surat-surat Melayu mempunyai teknik tersendiri berdasarkan strategi komunikasi dan lakuan bahasa yang melibatkan pemeran dalam peristiwa komunikasi. Teknik genre dalam surat Sultan Pontianak juga memiliki teknik tersendiri berdasarkan strategi komunikasi dan lakuan bahasa yang ditetapkan oleh budaya masyarakat Melayu. Lakuan bahasa memperlihatkan aspek kesopanan dalam warkah Sultan Pontianak. Teknik genre yang digunakan dalam warkah Sultan Pontianak berupa kaidah langsung ataupun kaidah tidak langsung memerikan sebuah model kearifan masyarakat Pontianak pada masa lalu yang sampai saat ini model tersebut masih tetap dipelihara sebagai kearifan lokal masyarakat Melayu Pontianak, Kalimantan Barat.