SURAT SULTAN PONTIANAK: STRATEGI KOMUNIKASI DAN STRUKTUR TIGA KOLEKSI

Abstract

<p>Kertas kerja ini membincangkan wujud fisik dan kandungan surat Sultan Pontianak koleksi pelbagai pusat manuskrip seperti Perpustakaan Negara Malaysia, Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Universiti Leiden, British Library, dan milik perseorangan. Perbincangan koleksi surat baginda meliputi, 11 lembar surat sosial dan 2 lembar surat perjanjian yang bermula dari Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie abad ke-18 hingga Sultan Syarif Yusuf Alqadrie tahun abad ke-19. Tiga surat Sultan Pontianak diuraikan berdasarkan struktur surat yang berbeda dari surat Melayu pada umumnya, seperti kepala surat, cap, kata pujian, prapenutup, dan penutup surat.</p><p>Struktur surat menghasilkan bentuk kandungan yang dilihat dari penyampaian pesan yang terpenting dalam surat. Kandungan tiga surat diuraikan berdasarkan kaidah komunikasi yang digunakan oleh Sultan untuk menyampaikan <em>pesan</em> tentang perkara yang kontroversi dan memunculkan perdebatan sampai sekarang di Kalimantan Barat. Perbincangan koleksi dan kandungan yang terdapat di dalam surat Sultan Pontianak menghasilkan tafsiran yang berbeda dengan pandangan masyarakat pada umumnya terhadap surat Sultan Pontianak itu sendiri.</p>