Dinamika Id, Ego, Superego Dalam Konteks Kebutuhan Intimasi

Abstract

Masa dewasa muda identik dengan menjalin relasi yang dekat dengan lawan jenis yang disebut dengan intimasi. Intimasi adalah merupakan suatu kebutuhan, setiap kebutuhan pada dasarnya menuntut suatu pemenuhan. Aktivis dakwah kampus dikenal sebagai kelompok yang memiliki prinsip yang kuat dalam menjaga hubungan antar lawan jenis. Seorang aktivis dakwah juga memiliki kebutuhan intimasi terhadap lawan jenis. Walaupun intimasi tersebut adalah suatu naluri, namun di sisi lain juga kebutuhan tersebut terkadang tidak sesuai dengan prinsip seorang aktivis dakwah kampus.  Atas dasar itu peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai dinamika id, ego dan superego dalam konteks kebutuhan intimasi seorang aktivis dakwah. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan subjek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara mendalam dengan empat subjek.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada keempat subjek memiliki kebutuhan intimasi dan memiliki bentuk kedekatan yang berbeda-beda terhadap lawan jenisnya. Subjek dalam penelitian ini memiliki hasrat atau dorongan untuk memenuhi keinginannya untuk dekat dengan lawan jenisnya dari segi emosional, seperti rasa rindu, cinta, sayang dan ingin diperhatikan terhadap lawan jenisnya. Secara umum proses yang dialami sebagian besar subjek penelitian dalam mengatasi dorongan yang dirasakannya, yaitu dengan cara ego menggunakan mekanisme pertahanan diri dalam bentuk sublimasi, yang mana menurut keempat subjek mekanisme pertahanan diri tersebut yang mereka rasa efektif dalam mengatasi dorongan yang dirasakan, dengan cara sublimasi tersebut dorongan yang dirasa tidak sesuai dengan prinsip seorang aktivis dakwah dapat disalurkan dalam bentuk hal yang dapat diterima oleh masyarakat.