Kemandirian dan Penyesuaian Diri Remaja yang Menjadi Orangtua Tunggal
Abstract
Penelitian mengenai kemandirian dan penyesuaian diri remaja yang menjadi orangtua tunggal ini menggunakan penelitian kualitatif berdasarkan pendekatan studi kasus, metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara mendalam pada keempat subjek. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan gambaran kemandirian dan penyesuaian diri remaja yang menjadi orangtua tunggal di Yayasan Kharisma Pertiwi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada keempat subjek memiliki kemandirian yang masih belum maksimal dan penyesuaian diri yang kurang efektif dalam menjalani perubahan peran yang dialami keempat subjek. Pada subjek AG ia mempunyai kemandirian yang masih kurang optimal, dan hal tersebut membuat penyesuaian diri subjek terhadap perubahan peran yang masih kurang efektif. Pada subjek EG ia masih belum mandiri karena secara emosional subjek masih belum bisa menerima keadaannya yang harus menjadi orangtua tunggal dan masih belum bisa melupakan pacarnya yang telah meninggal dunia yang membuat subjek menjadi orangtua tunggal. Pada subjek ketiga NR subjek masih sering meminta bantuan pada orang lain dalam mengurus anak dan juga masih bergantung biaya pada orangtuanya subjek mempunyai niat memberikan anaknya jika ada yang mau mengadopsinya karena subjek masih belum siap jika harus mengurus seorang diri karena pacarnya yang masuk penjara. Pada subjek keempat SR subjek masih belum bisa menerima keadaannya yang menjadi orangtua tunggal dan subjek merasa menyesal dan kecewa terhadap pacarnya karena telah merasa dibohongi oleh pasangannya sendiri. Subjek juga berniat untuk meninggalkan yayasan dan memberikan anaknya kepada yayasan karena subjek masih belum bisa mengurus anak seorang diri.