Gambaran Identitas Diri Remaja Akhir Wanita yang Memiliki Fanatisme K-Pop di Samarinda

Abstract

Demam K-Pop di Indonesia memunculkan sekelompok orang yang fanatik kepada K-Pop. Di Samarinda ada beberapa kasus di mana beberapa siswa yang berusia lebih dari 20 tahun memiliki fanatisme terhadap K-Pop yang seharusnya tidak dimiliki lagi oleh individu yang lari fase dewasa lebih awal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk dan identitas gambar identitas remaja yang fanatisme terhadap K-Pop di Samarinda dan untuk mengetahui secara detail mengenai fanatisme remaja terhadap K-Pop. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling. Subjek penelitian berjumlah tiga orang dengan jenis kelamin wanita. Metode analisis data yaitu menganalisis model interaktif dari Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga fase yaitu diskon data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada yang menunjukkan adanya pembentukan identitas diri dilihat dari perubahan perilaku dan penampilan remaja yang mengacu pada tujuh bentuk fanatisme ke remaja alami K-Pop antara lain K-Pop menjadi kegiatan rutin, perubahan diri, ada adalah ikatan emosi dengan idola, bergabung dalam komunitas, keinginan untuk mengumpulkan sesuatu yang berhubungan dengan idola K-Pop, menunda persyaratan lain, dan adanya interaksi pribadi dan sosial.