Motivasi Berprestasi Pada Atlet Penyandang Tunadaksa yang Mengikuti Paralympic

Abstract

Penelitian tentang motivasi berprestasi pada atlet tuna daksa yang mengikuti kegiatan paralimpiade di Tenggarong, bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana motivasi berprestasi atlet tuna daksa fisik dapat mencapai prestasi yang sangat baik. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan terdapat tiga subjek atlet cacat fisik yaitu atlet angkat besi, akuatik, dan atletik. Teknik analisis yang digunakan adalah redukasi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah walaupun atlet penyandang disabilitas memiliki kecacatan, namun kecacatan tersebut dapat dijadikan motivasi. Keberhasilan pencapaian ketiga subjek dalam mengikuti berbagai paralimpiade tidak terlepas dari motivasi berprestasi, yaitu dukungan dalam diri (motivasi intrinsik) dan dukungan yang diperoleh subjek ketiga dari masyarakat sekitar (motivasi ekstrinsik). Pada mata pelajaran keyakinan IW, rasa percaya diri yang sangat besar menjadikan subjek berprestasi dan membuktikan kepada orang lain bahwa dirinya mampu meraih prestasi. Pada mata pelajaran IY motivasi dari pembina membuat subyek memiliki kepercayaan diri untuk berprestasi dan dukungan dari suami menjadikan subyek lebih bersemangat dalam berlatih. Sedangkan pada mata pelajaran S penghargaan dan bonus menjadi acuan untuk berprestasi, dan Pembina juga memegang peranan penting dalam mata pelajaran tersebut agar dapat berprestasi.