Gambaran Pemaafan Pada Dewasa Awal yang Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pada Masa Anak-Anak
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana deskripsi pengampunan pada orang dewasa awal yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga di masa kecil. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi yang berkaitan dengan empat subjek yang memiliki kekerasan dalam rumah tangga di masa kanak-kanak. Pada subjek pertama, MA, seorang pria yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga di masa kecilnya. MA terkena kekerasan selama 7 tahun. Ini membuat MA merasakan dampak negatif dari kekerasan dalam rumah tangga, tetapi MA memutuskan untuk memaafkan dan tidak lagi menghindari ayahnya. Subjek kedua, YN, seorang pria yang telah terpapar dengan kekerasan dalam rumah tangga di masa kecilnya selama 6 tahun, YN merasa terluka tetapi masih memiliki motivasi untuk berbuat baik dan ingin keluarganya kembali ke keharmonisan, yang membuatnya memutuskan untuk memaafkan ayahnya. Subjek ketiga, GD, seorang wanita yang telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di masa kanak-kanak selama 5 tahun, masih takut dan menghindari ayahnya, GD memiliki keinginan untuk memaafkan tetapi masih merasa tidak dapat memaafkan dengan sepenuh hati sehingga GD masih memiliki perasaan aneh dengan ayahnya. Subjek keempat, AZ, seorang wanita yang juga telah terkena kekerasan dalam rumah tangga selama 5 tahun merasakan efek dari kekerasan dalam rumah tangga yang membuatnya merasa tidak seperti anak lain di usianya. AZ melihat ketulusan ayahnya ketika meminta maaf kemudian dia memutuskan untuk memaafkan ayahnya.