Status Identitas Diri Pada Pria Dewasa Awal yang Mengidap Hemofilia

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status identitas diri pria dewasa awal hemofilia. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dan metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dan observasi terkait dua subjek penderita hemofilia yang disebabkan oleh faktor keturunan dan mutasi gen. Pada mata pelajaran SJ, SJ memiliki status identitas moratorium di domain pekerjaan, status identitas moratorium di domain spiritual, status identitas penyitaan di domain hubungan sosial, status identitas penyitaan di domain fisik, dan status identitas penyitaan di domain kepribadian. Subjek AB memiliki status identitas penyitaan di domain pekerjaan, status identitas pencapaian di domain spiritual, status identitas pencapaian di domain hubungan sosial, status identitas penyitaan di domain fisik, dan status identitas pencapaian di domain kepribadian. Faktor-faktor yang mempengaruhi status identitas subjek SJ antara lain adalah tingkat keterbukaan individu terhadap berbagai alternatif identitas, ekspektasi sosial tentang pilihan identitas, pola asuh orang tua, dan tingkat identifikasi dengan orang tua. Faktor-faktor yang mempengaruhi status identitas subjek AB antara lain ekspektasi sosial tentang pilihan identitas, kehadiran figur model, tingkat identifikasi dengan orang tua, gaya pengasuhan dan tingkat keterbukaan individu terhadap berbagai alternatif identitas.