Self-Efficacy dan Makna Hidup Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner
Abstract
Penelitian mengenai self-efficacy dan makna hidup ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-efficacy dan makan hidup pada penderita jantung koroner. Para penderita penyakit jantung koroner memiliki rasa takut serta merasa kebingungan untuk melakukan apa untuk kedepannya setelah mengalami penyakit tersebut.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif berdasarkan aspek self-efficacy yang dikemukakan oleh Bandura dan aspek makna hidup oleh Bastaman dengan pendekatan fenomenologi. Responden diambil berdasarkan purposive sampling, metode pengumpulan data adalah metode observasi checklist dan wawancara langsung dengan kategori wawancara tidak terstruktur. Dengan jumlah subjek penelitian yang menderita penyakit jantung koroner sebanyak empat orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat subjek memiliki gambaran self-efficacy dan makna hidup yang hampir sama dalam menerima kondisi diri dengan penyakit jantung koroner tersebut. Pada subjek pertama PJ, memiliki keyakinan yang kuat untuk dapat sembuh dari penyakitnya dan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga. Subjek kedua NN, merasa mampu untuk sembuh dari penyakitnya walaupun sempat mengkhawatirkan kondisinya apabila menjadi beban untuk orang lain. Subjek ketiga IS, mengatakan yakin untuk sembuh dari penyakit ini namun merasa ragu dalam melakukan berbagai tindakan dan memotivasi diri. Dan subjek keempat JD, mengatakan akan terus berusaha untuk dapat sembuh dari penyakit tersebut sampai batas kemampuan dirinya.