VERTIKALITAS HISTORIS SEBAGAI BASIS FILSAFAT SEJARAH DALAM PERSPEKTIF MISTISISME IBNU ARABI

Abstract

Narasi historis lahir bersamaan dengan perbuatan dan peristiwa sejarah, sehingga juga berhubungan secara langsung dengan keberadaan manusia. Di satu sisi, hubungan langsung dengan manusia ini kemudian menciptakan klaim gerak sejarah horizontal. Sementara di sisi lain, kondisi kemanusiaan justru menjadi rumit disebabkan munculnya kemestian objektif atas gerak yang horizontal itu sendiri. Problema horizontalitas dan objektivitas ini memantik asumsi bahwa gerak vertikalitas diperlukan sebagai pembanding berkorelasi dengan nilai subjektif. Permasalahan ini akan dibahas dari perspektif alur gerak sejarah sebagai bagian dari Filsafat Sejarah, khususnya terhadap aspek spekulatif. Penelitian ini dilakukan tanpa berusahan menafikan bahwa persoalan nilai subjektif dan aspek spekulatif rentan dengan potensi masalah. Oleh karena itu, ajaran mistisisme sebagai sebuah tradisi pemikiran yang tua bercorak spiritual, subjektif, dan terbuka perlu didaulat sebagai pisau analisis utama. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan metode hermeneutis-filosofis berlandaskan atas unsur-unsur metodis deksripsi, kesinambungan historis, induksi-deduksi, bahasa inklusif dan heuristika. Besarnya lingkup pembahasa membuat penelitian ini melibatkan beberapa disiplin keilmuan, seperti ilmu sejarah, ilmu sosial dan politik, aksiologi, dan tasawuf, religiusitas. Penelitian ini menunjukkan bahwa gerak sejarah tidak mungkin horizontal dan objektif. Bahkan objektivitas di dalam sejarah merupakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi karena gerak sejarah haruslah bersifat integral dan universal serta tidak boleh tunduk pada satu dominasi yang bersifat partikular. Mistisisme melalui ide vertikalitas-historis yang digerakkan oleh konsep Ketunggalan mampu menjawab beberapa keraguan utama mengenai arah gerak sejarah. Skema vertikalitas dalam sejarah ini merupakan sintesis atas dialektika yang terbangun di dalam pembahasan alur-alur kajian sejarah. Terutama sekali untuk menutup pintu perdebatan mengenai kepastian gerak sejarah yang selama ini ditekankan kepada eksistensi manusia saja. Vertikalitas-historis menjadi satu poin penting yang dapat juga digunakan sebagai inti dari Filsafat Sejarah mistis.