PARADIGMA KEILMUAN UMAT ISLAM
Abstract
Kemajuan sains dan teknologi yang terus dikembangkan dan diperbaharui di Barat, memberikan dampak langsung bagi bangsa muslim. Ini menyadarkan bangsa muslim akan pentingnya sains dan teknologi tesebut. Ketika bangsa muslim harus dihadapkan kepada persoalan yang berbeda. Barat telah menuntaskan pertentangan antara visi sekuler dari sains dan visi religius dari agama. Celakanya, Barat memilih untuk menyampakkan agama. Hingga kini masih terjadi perdebatan yang berkepanjangan, patutkah muslim meninggalkan warisan agama semata demi keperluan sains dan teknologi, sebagaimana yang terjadi di Barat. Paradigma ilmiah yang telah diisyaratkan dalam Al-Qur’an ternyata tidak berbeda jauh dengan epistemologi modern mengenai sains dan teknologi yang telah dikenal sekarang ini. Sejak berabad lalu Al-Qur’an mendeteksi pentingnya sinergitas antara Empirisme (as-sam’ dan al-abshar) dan Rasionalisme (Al-Af’idah). Umat Muslim masa kini perlu segera menyadari kenyataan bahwa sains dan teknologi adalah bagian integral dari Islam, selain juga berarti warisan untuk seluruh umat manusia.